Kamis, 06 Juni 2013

protozoa



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Umumnya  dalam satu sel terdapat satu inti, tetapi dari beberapa spesies secara generative berkunjugasi karena individu jantan dan betina belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya protozoa berdinding selaput plasma tipis. Bentuk tubuh protozoa selalu berubah-ubah ada juga yang tetap bentuk bola atau panjang dengan atau tidak dengan suatu flagel atau silia.
Protozoa hidup pada habitat yang memungkinkan hewan itu hidup, dan hubungan hewan itu dengan alam sekitarnya. Protozoa secara mutlak memerlukan lingkungan basah, misalnya dalam air baik air tawar maupun air bergaram atau dalam tanah yang basah sampai kedalaman kurang lebih 20 cm, dalam tubuh manusia atau hewan tingkat tinggi lainya yang bercairan, atau diemua tempat dimana saja, bila keadaan menjadi kering, maka ia akan membentuk cyste (kristal).
Protozoa yang berflagel mengandung khlorophil dapat memfiksasi dan menyimpan energy dari matahari dalam bentuk bahan makanan. Namun, sebagian besar protozoa merupakan konsumen bahan makanan dari makhluk lain, baik sebagai konsumen primer maupun konsumen sekunder pada hewan herbivore atau karnivora. Protozoa yang hidup bebas dalam air sebagian akan membentuk plankton (phytoplankton) misalnya phitomastigophorea.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Protozoa itu ?
2.      Adakah peranan Protozoa bagi kehidupan manusia ?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui hal-hal mengenai Protozoa.
2.      Mengetahui peranan protozoa bagi kehidupan manusia.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protozoa merupakan sekelompok makhluk yang bersel tunggal, yang heterogen, meliputi kurang dari 50.000 species. Ribuan species telah berhasil dideskripsikan sebagai makhluk yang hidup dan sebagian lainnya hidup secara parasit pada hewan lain, terutama hewan tinngkat tinggi. Jumlah hewan protozoa dalam suatu tempat sering sangat menakjubkan, misalnya dalam suatu kolam dapat mencapai jutaan hewan, bahkan milyaran.
Protozoa hidup pada semua habitat yang memungkinkan hewan ini untuk hidup, dan hubungan hewan itu dengan alam sekitarnya. Protozoa secara mutlak memerlukan lingkungan yang basah, misalnya dalam air, baik air tawar maupun air bergaram atau dalam tanah yang kedalamannnya mencapai kurang lebih 20 cm, dalam tubuh manusia atau hewan tingkat tinggi lainnya yang bercairan, atau disemua tempat di mana saja. Tiap-tiap spesies mempunyai peranan dalam struktur trophik (makanan), atau siklus energy. Beberapa protozoa berflagella yang mengandung khlorophil dapat memfiksasi dan menyimpan energy dari matahari dalam bentuk bahan makanan. Tetapi sebagian besar protozoa adalah konsumen bahan makanan dari makhluk lain,  baik sebagai konsumen primer maupun konsumen sekunder pada hewan herbivore atau karnivora. Protozoa yang hidup bebas dalam air sebagian akan membentuk plankton (Phytoplankton) misalnya phitomastighore.
Ratusan spesies Protozoa tanah telah dicatat dan sebagian besar berupa Flagellate kecil, Amoeba bercangkang, Amoeba tanpa cangkang dan Ciliate. Beberapa genera dari Flagellate yang umum adalah: Cercomonas, Oikomonas, Heteromita dan Sporomonas, sedang dari Sarcodina adalah: Naegleria, Hartmanella, Amoeba dan Diffugia; dan dari Ciliate adalah: Enchelys, Colpidium, Colpoda dan Gonostonum. Jumlah Protozoa yang terdapat dalam suatu daerah pada kedalaman tanah tergantung materi organic yang ada. Culter melaporkan 10 contoh tanah dari 5 plot tanah yang berkali-kali diulang selama 1 tahun diketemukan 1960 Amoeba, 7460 Flagellata dan 15 Ciliata tiap gram tanah.
Protozoa umumnya mempunyai bentuk yang bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan ada yang tetap. Yang terakhir itu disebabkan telah memiliki pelliculus (kulit) dan beberapa mempunyai cangkang kapur, berflagella, bersilia dan berspora.















       BAB III
PEMBAHASAN
I.       Pengertian  Protozoa
Protozoa termasuk mikrorganisme uniseluler eukariotik,  besarnya antara 3  mikron sampai 100 mikron. Pada umumnya protozoa bersel satu terhadap satu inti, tetapi dari beberapa spesies secara generative berkonjungsi karena individu jantan dan betina belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya Protozoa berdinding selaput plasma tipis. Bentuk tubuh Protozoa ada yang selalu berubah-ubah ada juga yang tetap bentuk bola atau bulat panjang dengan atau tidak dengan suatu flagel atau silia.
Protozoa mempunyai bagian ektoplasma (bagian luar) yang dapat menghasilkan dinding sl berupa pedicula (selaput sel), endoplasma (bagian dalam) yang merupakan tempat organela-organela sel, diantaranya sitoplasma, nucleus, vakuola dan mitochondria.
Sitoplasma Protozoa sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa spesies kecil, misalnya Stentor coereleus berwarna biru, dan Blepharusma lateritia berwarna merah atau merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya dibedakan atas bagian pinggiran yang disebut Ectoplasma dan bagian sentral yang lebih padat dan bergranula disebut Endoplasma.
Nucleus Protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi ada juga yang lebih, misalnya Arcella vulgaris atau Opalina ranarum. Ciliat secara umum mempnyai dua tipe nukleid dan cirri nucleus umumnya bulat, tetapi ada juga yang oval, misalnya pada Paramaecium.
Mitochondria terdapat dalam Protozoa pada bagian yang melakukan pernapasan secara aerobic. Pada sebagian besar mitochondria mempunyai tubulus pada bagian dalamnya. Mitochondria erat hubungannya dengan penggunnaan energy untuk alat gerak vakuola kontraktil.
Pada umumnya Protozoa paling sedikit terbungkus oleh membrane yang mempunyai sedikit granula seluas permukaannya. Membrane memegang peranan dalam system pengangkutan enzim sehingga menimbulkan metabolism yang efisien. Pada sebagaian besar species membrane itu telah dilapisi oleh lapisan lain, sehingga terbentuk kulit (pellicius) yang tegar, sehingga Protozoa yang bersangkutan mempunyai bentuk tetap.

1.      Klasifikasi Protozoa
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya menjadi empat kelas, yaitu:
a.       Kelas Rhizopoda / Sarcodina
(Rhiza=akar, pous=kaki, sarcodes=gumpalan, sarx daging)
Protoplasma Rhizopoda dapat menjadi kaki semu (pseudopodia; pseudo=semu, pous=kaki) untuk bergerak dengan gerakan amoeboid. Hidup di air tawar , di laut dan parasit pada binatang lain / manusia.berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri.
Contoh representative : Amoeba proteus (a=tidak, moeba=bentuk)
Gambar : struktur sel Amoeba proteus

Amoeba proteus merupakan hewan bersel tunggal dengan ukuran panjang 0.25 mm, transparan, tidak dapat dilihat dengn mata telanjang, tetapi harus  menggunakan mikroskop, tidak mempunyai bentuk tertentu, tampak putih kebiru-biruan.
Amoeba proteus terdapat dalam air tawar baik pada air yang menggenang maupun yang mengalir. Tubuh Amoeba dibedakan atas dua bagian sitoplasma yaitu Ectoplasma, yang terletak sebelah luar tampak bening bila dibandingkan dengan pusat yang lebih keruh dan bergranula yang disebut Endoplasma. Sebuah kantung yang bulat tampak dekat akhir tubuh yang tampak lenyap secara periodic dan disebut vakuola kontraktil.
Ditengah Endoplasma tampak nucleus dan satu atau lebih kantung yang disebut vakuola makanan. Vakuola kontraktil berfungsi menampung zat sisa hasil metabolism yang tidak berguna dibuang melalui permukaan membrane tubuh, sedang vakuola makanan berfungsi mencerna makanan yang telah berada didalam dan dengan enzim makanan itu menjadi bagian-bagian yang sederhana yang selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh.
Amoeba proteus mempunyai rongga berdenyut yang berfungsi sebagai alat pengeluaran cairan supaya nilai osmosis isi sel terpelihara (gel berkadar air rendah, sol berkadar air tinggi). Bila dari Amoeba di ambil intinya, akan segera mati tetapi bila diambil protoplasmanya akan membentuk protoplasma baru. Amoeba memakan bakteri, Alga bersel satu dan makhluk hidup yang bersel satu lainnya. Amoeba berkembang biak secara vegetative membelah diri didahului dengan pembelahan intinya. Amoeba mengambil oksigen untuk pernapasan dan mengeluarkan karbondioksida melalui selaput plasma.
b.      Kelas Flagellata / Mastigophora
Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh suatu selapu yang fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya terdapat selaput plasma. Alat geraknya berupa bulu cambuk (flagrum=mastix). Hidup diair tawar, dilaut atau parasit pada organism lain / manusia. Pembiakan secara vegetative dengan membelah diri.
Contoh representative: Euglena viridis
Gambar : struktur sel Euglena viridis
Euglena viridis dapat dijumpai pada kolam dan sering tampak pada preparat Amoeba. Walaupun hewan ini tidak nampak dengan jelas dengan mata bugil, tapi bila berkumpul bersama-sama sebagai massa atau berkelompok akan nampak berwarna hijau. Warna hijau Euglena disebabkan adanya benda-benda melayang (suspensi) dalam protoplasma yang dikenal sebagi chromatophora. Badan tersebut terdiri atas kumpulan granula-granula yang terletak dalam tengah badan berisi Chlorophyl, yang berfungsi untuk fotosintesis hingga menghasilkan zat makanan.
Euglena adalah hewan bersel satu, bentuk tubuhnya dempak / tumpul dibagian depan dan runcing dibagian belakang. Di dalam protoplasma terdapat nucleus, chloroplast dengan pyrenoid dan dibagian depan terdapat bintik (stigma) yang berwarna merah serta rongga berdenyut. Bintik mata berfungsi untuk mengarahkan organism kearah cahaya yang intensitasnya sedang.
Euglena bergerak membelit dengan jalan mengubah bentuk tubuh dari bentuk pendek berubah menjadi panjang dan langsing.hal ini menunjukkan bahwa Euglena mempunyai elastisitas. Euglena berenang dalam air melalui lintasan spiral. Jika terdapat suatu rangsangan misalnya sinar, Euglena akan berhenti atau berbalik dengan cepat memutar diri melewati arah dorsal dengan tetap berputar pada sumbunya, selanjutnya bergerak seperti semula.
Euglena berkembang biak dengan jalan membelah diri secara longitudinal. Pembelahan diri itu dimulai dengan pembelahan nucleus lalu disusul seluruh tubuh. Berdasarkan penelitian setiap bagian tubuh dibagi menjadi dua, secara teliti.
c.       Kelas Ciliata / Infusoria (Cilium=kelopak mata)
Contoh: Paramecium caudatum (holotricha)
Gambar: struktur sel Paramecium caudatum
Hidup di air tawar yang banyak mengandung bakteri atau zat-zat organic. Bentuknya seperti sandal (cenela), ada bagian yang dempak disebelah depan dan meruncing dibagian belakang. Padanya terdapat banyak silia untuk alat gerak dengan cara bergetar. Terdapat trichocyst, mulut, rongga makanan dan rongga berdenyut, makronukleus, mikronukleus dan sel dubur.
Berkembangbiak secara vegetative membelah diri secar transversal dimulai dengan membelah makronukleus yang diikuti oleh itoplasmanya , membelah diri dapat terjadi kurang lebih tiap 24 jam. Kemudian terjadilah perkembang biakan secara generative secara konyugasi.
Respirasi dan eksresi terjadi melalui permukaan tubuhnya (selaput plasma). Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, di bawah pellicle terdapat trichocyst yang akan dikeluarkan jika dirangsang. Trichocyst ini berfungsi juga sebagai alat perlindungan jika diserang oleh musuh.
Sekalipun umumnya Ciliata hidup di air tawar tetapi juga ada yang hidup di tempat lain, misalnya didalam usus tebal manusia yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan gangguan perut, contoh Balantidium coli
d.      Kelas Sporozoa
(Sporo=benih,spora,zoion=binatang) Tidak memiliki alat gerak.
Secara praktis sporozoa adalah parasit. Tubuh sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah nucleus. Tak mempunyai alat gerak dan tak mempunyai vakuola kontraktil. Beberapa species bergerak dengan mengubah bentuk sel. Makanan masuk kedalam tubuh diserap dari hospes secara saprozoik. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi. Sebagai sporozoa memperbanyak diri secara aseksual dan sering disebut Schizogony.
Contoh representative : Plasmodium sp.
Gambar: siklus hidup Plasmodium. sp
Plasmodium berkembang biak secara vegetative di dalam tubuh manusia dan generative di dalam tubuh nyamuk. Di dalam tubuh nyamuk, gemetosit yang terisap nyamuk akan berubah jadi mikro dan makrogamet.
Mikrogamet (gametosit jantan) bentuk kecil memanjang dengan makrogamet (gametosit betina) bentuk bulat. Perkawinan antara mikro dan makrogamet menghasilkan suatu zygot. Zygot membentuk ookinet didalam dinding usus nyamuk, inti ookinet membelah menjadi banyak bagian (sporogoni), kemudian masing-masing bagian dengan protoplasmanya menjadi sporozoit-sporozoit. Sporozoit kemudian meninggalkan gelembung dan menyebar di dalam alat pencernaan dan sampai di kelenjar ludah nyamuk. Bila nyamuk menusuk/ menggigit manusia, sporozoit akan masuk kedalam tubuh manusia. Di dalam ubuh manusia sporozoit akan menyerang sel hati (siklus eksoerytrositik) kemudian menyerang erytrosit (siklus erotrositik) (schizogony), selanjutnya membiak secara vegetative menjadi merozoit yang disebut sporulasi. Pada sporulasi, satu nucleus (inti) membelah berulang-ulang dan tiap-tiap Inti yang terjadi diikuti bagian-bagian sitoplasma. Merozoit menyerang sel-sel darah merah baru dan berulanglah pembiakan secara vegetative lagi .  Setelah pembiakan vegetative terjadi berulang-ulang, diantara merozoit-merozoit yang telah ada di dalam sel-sel darah merah itu ada yang berubah menjadi gametosit (sel kelamin) yang dapat terisap oleh nyamuk bila menggigit penderita, kemudian berubah menjadi mikrogamet dan makroganet seperti yang telah dijelaskan di atas.

II. Peranan Protozoa
Peran Protozoa dalam kehidupan beberapa Protozoa dapat memberi manfaat pada kehidupan manusia dan Protozoa memiliki bahaya
a.   Manfaat Protozoa
1.        Sebagai bahan dasar pembuatan alat gosok. Endapan cangkang radiolaria didasar perairan akan membentuk tanah radiolarian tanah tersebut mengandung zat kersik dan dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
2.        Sebagai indicator minyak bumi. Endapan kerangka tubuh Globigerina didasar perairan akan membentuk tanah globigerina. Endapan tersebut biasa digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
3.        Membantu proses pembusukan sisa makanan. Membantu prosespembusukan sisa-sisa makanan pada manusia. Misal, Entamoeba Coli.a)
b.      Bahaya Protozoa
1.        Entamoeba hitolytica; hidup didalam usus halus manusia, penyebabpenyakit disentri.
2.        Entamoeba gingivalis; hidup dirongga mulut, penyebab penyakitgingivitis.
3.        Balantidium coli; hidup didalam usus tebal (Kolon) manusia, penyebabpenyakit diare (Balontidiosis).
4.        Trypanosoma gambiense dan Tryponosoma rhodesiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tsetse (Glossina palpalis dan Glossina morsitans)















BAB IV
PENUTUP
A.    Simpulan
1.      Protozoa termasuk mikrorganisme uniseluler eukariotik,  besarnya antara 3  mikron sampai 100 mikron. Pada umumnya protozoa bersel satu terhadap satu inti, tetapi dari beberapa spesies secara generative berkonjungsi karena individu jantan dan betina belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya Protozoa berdinding selaput plasma tipis. Bentuk tubuh Protozoa ada yang selalu berubah-ubah ada juga yang tetap bentuk bola atau bulat panjang dengan atau tidak dengan suatu flagel atau silia.
2.      Protozoa mempunyai bagian ektoplasma (bagian luar) yang dapat menghasilkan dinding sl berupa pedicula (selaput sel), endoplasma (bagian dalam) yang merupakan tempat organela-organela sel, diantaranya sitoplasma, nucleus, vakuola dan mitochondria.
3.      Berdasarkan alat geraknya Protozoa dibedakan ke dalam 4 kelas, yaitu:
a.       Kelas Rhizopoda / Sarcodina
b.      Kelas Mastigophora / Flagellata
c.       Kelas Cilliata
d.      Kelas Sporozoa
4.      Beberapa Protozoa dapat memberi manfaat pada kehidupan manusia dan Protozoa memiliki bahaya bagi kehidupan manusia.

B.     Saran
Kami menyarankan kepada pembaca agar lebih banyak mencari literature terkait dengan pembahasan makalah kami ini, yaitu membahas tentang Zoologi Invertebrata “ Protozoa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar